Pendapatan X Twitter Terjun Bebas Sejak Diambil Alih Elon Musk: Apa yang Salah?

Sejak diakuisisi oleh Elon Musk pada Oktober 2022, platform media sosial berbasis teks X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) tidak pernah membagikan laporan keuangan mereka kepada publik. Artinya, banyak yang bertanya-tanya bagaimana kondisi keuangan X setelah diambil alih oleh CEO SpaceX dan Tesla ini. Namun, sebuah laporan baru dari Bloomberg telah membuka tabir tersebut, memberikan gambaran pertama tentang kondisi keuangan X.

Dalam laporan Bloomberg, sejumlah dokumen keuangan X terungkap, yang kabarnya dipersiapkan untuk diajukan ke beberapa regulator sebelum mendapatkan lisensi layanan keuangan di Amerika Serikat. Ini penting karena X berencana menjadi super app yang juga menawarkan layanan transaksi digital seperti PayPal.

Namun, fakta yang mencuat dari dokumen tersebut cukup mengejutkan: pendapatan X terus merosot sejak akuisisi oleh Elon Musk.

Pendapatan yang Menurun Drastis

Contohnya, dalam enam bulan pertama tahun 2023, pendapatan X turun hingga 40 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Pada periode ini, pendapatan X dilaporkan sekitar 1,48 miliar dolar AS, namun kerugian mencapai 456 juta dolar AS hanya dalam tiga bulan pertama tahun 2023. Meskipun laporan ini tidak memberikan gambaran tentang kondisi keuangan X di awal tahun 2024, jelas bahwa penurunan pendapatan ini sebagian besar disebabkan oleh turunnya pendapatan iklan pasca-akuisisi.

Mengapa Pendapatan Iklan Menurun?

Sebelum diakuisisi oleh Elon Musk, sekitar 90 persen dari total pendapatan Twitter berasal dari iklan. Namun, sejak diambil alih, banyak perusahaan yang merasa kesulitan dan tidak nyaman dengan manajemen baru di bawah Elon Musk. Berbagai biaya tambahan dan perubahan kebijakan membuat banyak pengiklan besar memutuskan untuk pergi, yang tentu saja berdampak signifikan pada pendapatan perusahaan.

Upaya Elon Musk untuk Memperbaiki Situasi

Meski demikian, Elon Musk tidak tinggal diam. Sejak mengakuisisi X, Musk telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pendapatan perusahaan di luar bisnis iklan. Salah satu langkah strategis adalah peluncuran layanan berbayar X Premium dengan harga mulai dari Rp 33.750 per bulan (untuk pasar Indonesia). Dengan layanan ini, pengguna dapat menikmati berbagai fitur eksklusif seperti menyunting unggahan, mengunggah posting panjang, dan mencoba fitur-fitur baru.

Inovasi Baru: X Payments

Selain X Premium, X juga berencana meluncurkan layanan transaksi digital mirip PayPal yang diberi nama X Payments. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk menyimpan uang, mengirim uang ke pengguna lain, dan membeli produk serta layanan secara online. Meskipun X Payments tidak dirancang untuk menjadi sumber pendapatan utama, layanan ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi dan keterlibatan pengguna di platform X.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Meski masih belum jelas seberapa akurat laporan Bloomberg, yang pasti adalah X terus berbenah untuk menemukan model bisnis yang lebih berkelanjutan dan menguntungkan di era baru ini. Namun, tantangan besar masih menghadang di depan, terutama dalam hal mengembalikan kepercayaan pengiklan dan menemukan strategi monetisasi yang efektif.

Apakah X di bawah kepemimpinan Elon Musk akan berhasil bangkit kembali? Ataukah kita akan terus melihat penurunan? Hanya waktu yang akan menjawab

Share this :
× ada yang bisa MinGet bantu?